WHO
mendeklarasikan tuberkulosis (TB) sebagai kegawatdaruratan kesehatan masyarakat
global pada tahun 1993. Pada tahun 2006 WHO mengeluarkan strategi STOP TB dan
menerbitkan “Global Plan to Stop TB, 2006-2015”. Pada tahun 2012, diestimasikan
8,6juta penduduk di dunia menderita TB dan 1,3 juta penduduk meninggal karena
TB. Namun dari angka penderita TB di di seluruh dunia tersebut, diperkirakan
sepertiga di antara mereka tidak “terdeteksi” oleh layanan kesehatan. Menyadari
bahwa strategi pencegahan dan penanganan TB diperkirakan belum sufisien
mencapai target, WHO merencanakan strategi lain yaitu dengan melibatkan
komunitas sebagai komponen utamanya.
Di Tanzania, TB
dan TB/HIV terus menjadi beban dalam sistem kesehatan dan menjadi penyebab
morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Ppenderita tuberkulosis (TB) di
Tanzania biasanya akan memeriksakan dirinya sendiri ke dukun setempat. Oleh
karena itu pada 2009-2011 dilakukan pilot
project berbasis komunitas di area
pedalaman Tanzania untuk meningkatkan pendeteksian kasus TB. Pada pelaksanaannya, program ini dilakukan di
Distrik Kisarawe, Area Pwani, Tanzania.
Intervensi yang dilakukan dalam pilot ptoject:
1. Sensitisasi Area
Sensitiasi kepada koordinator TB distrik dan regional, ketua komunitas,
dan organisasi-organisasi komunitas pada pentingnya intervensi berbasis
komunitas untuk mendukung program TB lokal. Penyelenggara proyek menemui tim
menajemen kesehatan setempat untuk memperoleh dukungan dalam meningkatkan
diagnosis serta penanganan TB. Selain itu, penyelenggara juga berkonsultasi
dengan organisasi komunitas yang didirikan oleh mantan pasien TB untuk mencari
dukungan dan partisipasi dalam implementasi proyek.
2. Pelatihan Dukun dan Ahli Obat Desa.
Pelatihan dukun dan ahli obat desa bertujuan mengidentifikasi dan merujuk
warga dengan gejala TB untuk dilakukan pemeriksaan dan evaluasi lanjutan di
fasilitas diagnosis DOTS (Directly Observed
Therapy Short-Course). Untuk menghindari adanya potensi penundaan
diagnosis, penyelenggara mengadakan
jaringan rujukan bagi warga terduga TB antara dukun dan ahli obat desa
dengan pusat diagnosis DOTS. Pada Juli
2009, dilakukan 2 hari training untuk para dukun dan ahli obat desa mengenai
informasi dasar TB, diagnosis dan pengobatan berdasarkan DOTS, dan alur rujukan
ke fasilitas DOTS.
3. Pelatihan dan Penyebaran, dan Supervisi 2
Pengambil Sampel Sputum
Anggota komunitas dilatih untuk dapat membantu mengumpulkan sampel sputum
dari warga bergejala TB yang tinggal di area dengan fasilitas kesehatan yang
tidak memiliki mikroskop. Anggota komunitas dilatih untuk mengambil sputum dan
mempersiapkan preparat untuk diperiksa. Preparat selanjutnya akan diantarkan ke
fasilitas diagnosis DOTS dan melaporkan kembali hasil pemeriksaan ke fasilitas
di area tempat tinggal warganya.
4. Pelatihan Delapan Pasien TB
Delapan
pasien TB diminta untuk melakukan aksi sosial dengan fotografi menggunakan akar
rerumputan bertujuan untuk meningkatkan kepekaan terhadap TB dan memberikan
motivasi kepada penderita TB lainnya.
Dari pelaksanaan proyek ini
terdapat peningkatan 68% deteksi TB dan alur rujukan yang diciptakan dalam
program memberikan kontribusi 70% dari keseluruhan peningkatan ini. Distrik
Kisarawe merupakan area pedalaman di Tanzania. Sama seperti Indonesia yang
memiliki banyak area pedalaman yang masih sangat percaya dengan dukun, maka ide
dari proyek ini dapat dijadikan contoh dalam upaya meningkatkan deteksi TB
untuk menurunkan fenomena gunung es tuberkulosis.
Referensi:
1.
Colvin C, Mugyabuso J, Munuo G, Lyimo J, Oren E,
Mkomwa Z, et al. Evaluation of community-based interventions to improve TB case
detection in a rural district of Tanzania. Glob Health Sci Pract.
2014;2(2):219-225. http://dx.doi.org/10.9745/GHSP-D-14-00026.
2. World
Health Organization (WHO); Stop TB Partnership. The Stop TB strategy: building
on and enhancing DOTS to meet the TBrelated Millennium Development Goals.
Geneva: WHO; 2006. Available from: http://www.who.int/tb/strategy/en/
3. World
Health Organization (WHO); Stop TB Partnership. The global plan to stop TB,
2006–2015. Actions for life: towards a world free of tuberculosis. Geneva: WHO;
2006. Available from: http://www.stoptb.org/assets/documents/global/plan/GlobalPlanFinal.pdf
4. World
Health Organization (WHO). Global tuberculosis report 2013. Geneva: WHO; 2013.
Available from: http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/
5.
World Health Organization (WHO); Stop TB
Partnership. Advocacy, communication and social mobilization (ACSM) for tuberculosis
control: a handbook for country programmes. Geneva: WHO; 2007. Available from: http://www.stoptb.org/assets/documents/resources/publications/acsm/ACSM_Handbook.pdf
6.
World Health Organization (WHO). Community
contribution to TB care: practice and policy. Geneva: WHO; 2003. Available from:
http://www.stoptb.org/assets/documents/countries/
acsm/community%20contribution%20to%20tb%20care.pdf.
7.
World Health Organization (WHO). Community
involvement in tuberculosis care and prevention: towards partnerships for
health. Guiding principles and recommendations based on a WHO review. Geneva:
WHO; 2008. Available from: http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596404_eng.pdf.
8.
Ministry of Health [Tanzania]. District health
interventions profile 2004: an illustrated guide to selected health and
demographic indicators. A source of information for Council Health Management
teams for the 2004–2005 district health year and 2005 planning cycle: for
Tanzania rural coastal districts – Lindi, Mtwara, Pwani and Tanga regions. Dar
es Salaam: The Ministry; [2005]. Available from: http://www.tanzaniagateway.org/docs/District_health_interventions_profile_2004.pdf
9.
Ministry of Health and Social Welfare
[Tanzania]. Kisarawe District TB quarterly reports, January–December 2009. Dar
es Salaam: The Ministry; 2009. [Unpublished]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar